Kabupaten Bandung, JPI – Perusahaan pengembang properti, PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (Ingria), mendukung penuh Program 3 juta rumah yang digagas presiden Prabowo Subianto. Program yang diharapkan menjadi salah satu instrument mendorong pertumbuhan ekonomi nasional tersebut menjadi motivasi bagi Ingria Group untuk menyediakan hunian yang sehat dan layak bagi masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Direktur Operasional Ingria, Moch. Dody Supriyadi menjelaskan bahwa bentuk dukungan yang diberikan Ingria Group dalam program 3 juta rumah adalah rencana perseroan untuk membangun sebanyak 1.500 unit rumah tahun 2025.
“Untuk mendukung program 3 juta rumah, kami akan kembangkan di 14 lokasi berbeda, khusus untuk rumah subsidi,” kata Dody saat menerima kunjungan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait ke Perumahan Bukit Esma Cicalengka 2 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (29/12/2024).
Lahan yang disediakan untuk membangun rumah subsidi tahun 2025 itu mencapai 20 hektar.
"Kurang lebih 20 hektar, ada di beberapa lokasi. Satu unitnya [modalnya kira-kira] Rp70 juta, itu untuk bangunannya saja ya. Kalau untuk lahannya kan sudah ada, sudah selesai pembebasannya,” ujar Dody.
Khusus di Bukit Esma Cicalengka 2, ada 242 unit rumah subsidi yang ready stock dan disiapkan untuk FLPP tahun 2025. Melihat kebutuhan hunian terjangkau yang masih sangat besar serta dukungan serius pemerintah, Ingria Group lanjutnya optimis dapat berkontribusi lebih besar pada tahun 2025.
Menteri Ara, Puji Peran Ingria
Menteri PKP Maruarar Sirait menyatakan kegembiraannya atas kontribusi Ingria dalam mendukung program pemerintah.
"Kami sangat terbantu dengan kolaborasi dari pengembang seperti Ingria. Mereka sudah menjadi perusahaan publik, tetapi masih mau membangun rumah subsidi buat MBR. Pemerintah membutuhkan kerjasama dan bantuan dari semua stakeholder dalam menjalankan program 3 juta rumah. Dan selama ini kami merasa sudah sangat terbantu.," tutur Ara.
Dalam kesempatan tersebut Menteri Ara juga berbincang langsung dengan sejumlah warga penerima KPR FLPP untuk mendengarkan aspirasi dan masukan untuk perbaikan penyediaan rumah bersubsidi selanjutnya.
"Saya setiap kunjungan ke perumahan mau bertemu warga karena ujung semua kebijakan itu untuk warga penghuni sebagai konsumen. Untuk itu saran saya dikumpulkan semua aspirasi warga untuk ditindaklanjuti oleh pengembang," kata Menteri Ara.
Sebagai informasi, Ingria merupakan Perusahaan publik dengan kode saham GRIA dan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 8 Agustus 2023. Saat ini Ingria telah mengembangkan 10 (sepuluh) lokasi perumahan dan apartemen MBR yang tersebar di Jakarta, Bekasi, Sumedang, Karawang, Bandung, hingga Samarinda. Seluruh lokasi perumahan yang dikelola Ingria masih terus dibangun dan dikembangkan hingga sekarang.
Dari segi kualitas bangunan, meskipun rumah yang dibangun oleh Ingria adalah untuk MBR, namun, Ingria berkomitmen membangun perumahan layak huni. Seluruh perumahan yang dibangun oleh Ingria dibangun dengan memperhatikan keselamatan bangunan yang meliputi struktur bawah/pondasi, struktur Tengah/kolom dan struktur atas serta Kesehatan yang meliputi pencahayaan, sirkulasi udara dan sanitasi.