JAKARTA, JPI — PT Bank Nationalnobu Tbk (Nobu Bank) resmi bergabung sebagai salah satu bank penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera dalam skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2025. Penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dilakukan bersama Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta.
Seremoni penandatanganan disaksikan langsung oleh Direktur Utama Nobu Bank, Suhaimin Djohan, serta Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho yang didampingi Deputi Komisioner Bidang Pemanfaatan Dana Tapera, Sid Herdi Kusuma.
Dalam sambutannya, Suhaimin Djohan mengungkapkan bahwa Nobu Bank saat ini telah bekerja sama dengan lebih dari 100 proyek perumahan dari Palembang hingga Manado dalam skema KPR komersial.
“Kami saat ini masuk dalam lima besar bank swasta nasional untuk sektor pembiayaan perumahan. Partisipasi dalam program FLPP menjadi langkah strategis yang akan memperluas pengalaman dan cakupan layanan kami,” jelas Suhaimin.
Ia juga menambahkan bahwa Nobu Bank terus melakukan inovasi, salah satunya melalui kerja sama bilateral dengan pengembang untuk mempercepat proses akad kredit melalui program akad instan. Selain itu, pihaknya tengah mempersiapkan agenda audiensi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna membahas kendala yang sering dihadapi nasabah terkait Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menyambut positif kehadiran Nobu Bank sebagai mitra penyalur FLPP. Menurutnya, Nobu Bank telah lolos seluruh proses asesmen dan diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam pembiayaan perumahan rakyat.
“Dengan bergabungnya Nobu Bank, saat ini kami memiliki 40 bank mitra penyalur FLPP. Reputasi Nobu Bank dalam pembiayaan perumahan cukup kuat, terutama melalui kolaborasinya dengan sejumlah pengembang besar,” kata Heru.
Heru juga mengingatkan pentingnya menjaga kualitas hunian, sejalan dengan arahan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman agar bank penyalur bermitra dengan pengembang yang memiliki rekam jejak baik dan proyek yang berkualitas.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah asosiasi pengembang perumahan nasional, antara lain REI, Apersi, Himperra, dan Asprumnas, sebagai bentuk dukungan terhadap sinergi antara sektor keuangan dan pengembang dalam mewujudkan akses hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).