Jakarta,JPI--Melalui keterangan tertulis pada Rabu (16/6/20210, Country Manager Rumah.com Marine Novita menjelaskan tingginya likuiditas perbankan menyebabkan pemerintah dan otoritas keuangan berupaya memberikan stimulus melalui berbagai insentif kebijakan dan relaksasi. Marine mengemukakan bahwa adanya stimulus menunjukkan pemerintah berusaha keras menggenjot industri properti agar segera melakukan pembelian rumah baik rumah tapak maupun rumah susun, khususnya pembelian hunian pertama. Untuk sektor properti, pemerintah melakukan relaksasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi nol persen atau PPN ditanggung pemerintah untuk sektor perumahan yang berlaku mulai 1 Maret 2021 sampai 31 Agustus 2021. Selain itu, ada insentif berupa uang muka atau down payment (DP) nol persen untuk kredit pemilikan rumah (KPR) melalui regulasi Bank Indonesia.
“Kebijakan itu menunjukkan sesungguhnya saat ini adalah kondisi termudah untuk membeli rumah," ujarnya.
Oleh karena itu, konsumen bisa mulai mencari daerah hunian yang akan diincar sekaligus menyesuaikan dengan kemampuan finansialnya. Apalagi berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q2 2021, terjadi penurunan indeks harga properti disertai kenaikan suplai secara nasional pada Q1 2021. Rumah.com Indonesia Property Market Index Harga (RIPMI-H) pada Q1 2021 berada pada angka 110,3, turun 0,4 persen dibandingkan dengan Q4 2020 (quarter-on-quarter/qtq).
Sementara itu, Rumah.com Indonesia Property Market Index Suplai (RIPMI-S) berada pada angka 178,2.Indeks menunjukkan pertumbuhan suplai properti sebesar 8,4 persen secara kuartalan pada Q1 2021. Suplai masih tumbuh, tetapi melambat dibandingkan Q4 2020 yang mencatatkan pertumbuhan 13,6 persen qtq. Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia, karena merupakan hasil analisis dari 600.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.
Bagi konsumen yang sudah siap secara finansial, inilah saat terbaik untuk membeli properti. Konsumen akan semakin dimanjakan oleh stimulus pemerintah berupa penghapusan PPN, pembelian properti tanpa uang muka, serta tren suku bunga yang terus turun.