JAKARTA, JPI – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait bertemu dengan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding di Kantor Kementerian PKP di Jakarta, Rabu malam (19/3/2025). Pertemuan ini membahas upaya sinergi dalam penyediaan hunian layak bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebagai bagian dari perlindungan dan kesejahteraan mereka.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Maruarar Sirait menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan PMI memiliki akses terhadap hunian yang layak dan terjangkau, baik sebelum keberangkatan, selama bekerja di luar negeri, maupun setelah kembali ke tanah air.
"Pekerja Migran Indonesia adalah pahlawan devisa yang berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Oleh karena itu, mereka berhak mendapatkan fasilitas perumahan yang layak sebagai bentuk apresiasi dan perlindungan dari negara," ujar Menteri Ara.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Ara menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan PMI memiliki akses terhadap hunian yang layak dan terjangkau.
"Untuk pekerja migran sebagai pahlawan devisa yang membangun negeri akan dibantu 20 ribu rumah subsidi yang akan disiapkan oleh BP Tapera," ujar Menteri Ara.
Lokasi 20 ribu rumah subsidi direncanakan akan dibangun di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Menteri P2MI menyampaikan dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan pekerja migran Indonesia tidak hanya mendapatkan perlindungan saat bekerja di luar negeri, tetapi juga jaminan kesejahteraan di dalam negeri melalui akses terhadap hunian yang layak. "Pekerja migran adalah orang-orang yang perlu kita bantu. Alhamdulillah Pak Ara bantu," ujarnya.
Dikatakan Menteri P2MI, pihaknya ingin memastikan PMI tidak hanya mendapat perlindungan saat bekerja di luar negeri, tetapi juga memiliki kehidupan yang lebih baik setelah mereka kembali. "Penyediaan perumahan menjadi salah satu aspek penting yang harus kita wujudkan bersama," katanya