JAKARTA, JPI - Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) menyatakan optimisme terhadap penyerapan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang ditingkatkan menjadi 350.000 unit pada 2025. Ketua Umum Apersi, Djunaidi Abdillah, mengatakan bahwa pihaknya tengah mempercepat penyediaan pasokan rumah untuk mengimbangi penambahan kuota tersebut.
“Bapak Menteri sudah mengupayakan tambahan kuota sebanyak 130.000 unit yang informasinya telah disetujui. Jadi total kuota FLPP menjadi 350.000 unit. Ini tentu menjadi tantangan besar bagi kita semua karena bertambahnya kuota berarti pasokan di lapangan juga harus kita genjot,” ujar Djunaidi saat ditemui di Kantor Apersi, Jakarta Timur, Jumat (20/6/2025).
Meski begitu, Djunaidi menjelaskan bahwa tambahan kuota tersebut belum dapat direalisasikan karena kuota eksisting sebesar 220.000 unit masih belum sepenuhnya terserap. Penyaluran tambahan kuota akan dilakukan setelah kuota awal benar-benar habis terserap.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Keuangan atas tambahan kuota FLPP ini. Manuver cepat Pak Menteri patut kita apresiasi, karena langkah inilah yang membuka peluang penambahan kuota,” tuturnya.
Sebagai informasi, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait sebelumnya menyatakan bahwa kuota rumah subsidi program FLPP resmi ditambah menjadi 350.000 unit tahun ini. Tambahan ini didukung anggaran sebesar Rp16,4 triliun dari Kementerian Keuangan yang dialokasikan melalui Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).
“Kita tidak lagi bicara 220.000 unit, melainkan 350.000 unit. Dengan tambahan anggaran tersebut, total dana yang disalurkan ke BP Tapera mencapai Rp16,4 triliun,” kata Maruarar saat ditemui di Kantor DJKN Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (27/5/2025).