Jakarta,JPI—PT Bank Tabungan Negara Tbk. menyatakan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi sepanjang pandemi Covid-19 terus berjalan. Khusus untuk KPR subsidi sepanjang masa pandemi Covid-19 penyalurannya justru tidak ada matinya. Hal itu diutarakan oleh Head of Investor Relations and Research Division BTN Winang Budoyo dalam seminar daring di Jakarta akhir pekan lalu.
Menurut dia, hal ini dikarenakan terus terang kuota awal tahun lalu yang diberikan oleh pemerintah kepada BTN sudah habis pada April 2020. Untung saja memang pemerintah memberikan kuota tambahan, termasuk juga keluarnya Subsidi Selisih Bunga (SSB) pada tahun lalu.
"Intinya, kalau kita bicara tentang KPR subsidi memang permintaannya tidak pernah turun, karena termasuk juga banyak pencari rumah pertama atau first home buyer yang belum memiliki rumah," paparnya.
Memang hal tersebut, lanjut Winang, masalahnya bukan hanya dari sisi permintaan, tetapi juga dari sisi pasokan dan terlihat permintaan dalam perumahan terutama untuk rumah pertama terus naik. Dia mengakui bahwa pertumbuhan kredit BTN terdorong oleh penyaluran KPR subsidi.
"Salah satu yang mendorong adalah penyaluran KPR subsidi yang masih bisa tumbuh hampir 8 persen hingga 9 persen, sedangkan untuk KPR nonsubsidi sedikit terkendala terkait dengan segmentasinya."
Winang menyampaikan bahwa Bank BTN fokus ke perumahan dengan market share KPR terbesar di Indonesia, dan sebagai kontributor utama Program Sejuta Rumah. Bank BTN menjadi penyalur utama KPR subsidi pemerintah. Pada tahun lalu Bank BTN mendapatkan kepercayaan pemerintah dengan diberi tambahan kuota KPR subsidi untuk 146.000 unit rumah.