SEOUL, KOREA SELATAN, JPI—Selama 5 hari, mulai tanggal 20-25 Oktober 2024, delegasi asosiasi Srikandi Pengusaha Properti Indonesia (SRIDEPPI) melakukan kunjungan kerja dan studi banding ke Korea Selatan. Salah satu Lokasi yang dikunjungi adalah Gedung Nowon EZ House, Distrik Nowon, Seoul, Korea Selatan. Nowon EZ House merupakan kompleks perumahan multi-unit zero-energy pertama di Korea. Hasil proyek Pengembangan Model Optimasi Aktivasi Perumahan Zero Energy, yang diprakarsai oleh Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi, Metropolitan Seoul Pemerintahan, dan distrik pemukiman timur laut Seoul “Nowon-gu”.
Pada kesempatan tersebut Risma Gandhi, Pemimpin delegasi menyampaikan harapannya kepada pemerintah untuk mencontoh keberhasilan Korea Selatan yang berhasil mencapai Net Zero Energy.
“Kita harus mencotoh Korea Selatan. Bagaimana cara mereka berhasil menghubungkan bangunan ke sistem energi terbarukan di lokasi dengan kapasitas pembangkitan energi yang minimal sama. Dalam hal energi terbarukan, opsi yang paling terjangkau dan layak dilakukan di Indonesia menurut saya adalah sistem Fotovoltaik (PV) surya,” ujar Ketua Umum SRIDEPPI tersebut.
Dalam kunjungan tersebut para delegasi yang terdiri atas pengurus DPP dan DPD SRIDEPPI: Dewi Sri Mulyati, Bendahara Umum, Dian Hendriani, Wakil Bendahara Umum, Anditya Sapta, Sekretaris DPD Jawa Barat, Riko Narami, anggota DPD Jawa Barat, Iis Mariam, anggota DPD Jawa Barat dan Putri Rafika Zahra, sebagai anggota DPD SRIDEPPI Jawa Barat, berharap kunjungan Komplek Nowon Zero Energy betul-betul menjadi inspirasi dan semangat untuk bisa menerapkannya di proyek-proyek perumahan anggota SRIDEPPI.
Sebagai informasi Nowon EZ House selesai dibangun pada bulan September 2017, dan pada bulan Agustus 2018, Gedung itu menerima sertifikasi untuk pertama kalinya di sektor perumahan Korea dari Institut Penelitian Perumahan Republik Jerman. Nowon EZ House dibangun menggunakan teknologi dan material pasif tingkat tertinggi di Korea, beberapa di antaranya merupakan yang pertama digunakan di negara tersebut. Berkat teknologi baru, EZ House bertujuan untuk mempertahankan suhu 20°C hingga 22°C di musim dingin dan 26°C hingga 28°C di musim panas – tanpa pemanasan atau pendinginan apa pun. Selain itu, teknologi energi terbarukan seperti 1.800 panel surya dan pompa panas bumi membantu menghasilkan energi ramah lingkungan yang digunakan untuk pendinginan, ventilasi, penerangan, dan bahkan lebih banyak kehangatan.
undefined