JAKARTA, JPI - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mendorong percepatan pembangunan hunian vertikal berbasis Transit Oriented Development (TOD) di koridor-koridor jalan tol. Menurutnya, kawasan di sekitar jalur tol menyimpan potensi besar untuk dikembangkan menjadi area permukiman terintegrasi, menjawab tantangan keterjangkauan hunian dan efisiensi mobilitas.
“Saya dihubungi sejumlah pengelola jalan tol. Mereka menyampaikan bahwa lahan di sepanjang tol dapat dimanfaatkan untuk membangun hunian vertikal. Bahkan mereka siap membuka akses langsung dari perumahan ke jalan tol,” ujar Fahri dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/6/2025).
Fahri menilai, langkah ini merupakan kelanjutan dari investasi besar-besaran pada infrastruktur dasar yang dilakukan pemerintah dalam satu dekade terakhir. Dengan status lahan yang relatif sudah tertata dan tersedianya jaringan jalan, kawasan tersebut tinggal diisi oleh hunian yang terintegrasi dengan moda transportasi.
“Semua infrastruktur sudah dibangun, sekarang tinggal kita isi dengan perumahan. TOD di pinggir tol itu bukan wacana, tapi solusi konkret dan strategis. Aksesnya langsung dan bisa memangkas waktu tempuh harian masyarakat,” tegasnya.
Ia menyebutkan kawasan aglomerasi seperti Jabodetabek serta wilayah-wilayah lain yang dilalui jaringan tol baru dapat menjadi prioritas pengembangan. Terutama untuk menjawab kebutuhan masyarakat pekerja yang saat ini harus tinggal jauh dari pusat aktivitas ekonomi karena keterbatasan hunian yang terjangkau.
“Kalau hunian vertikal dibangun dekat akses tol, maka kita bisa menciptakan hunian sosial yang tidak hanya murah secara harga, tapi juga efisien secara jarak dan waktu. Ini akan sangat membantu pekerja urban,” tambahnya.
Lebih lanjut, Fahri juga membuka kemungkinan sinergi lintas lembaga dan BUMN, seperti Perumnas dan KAI, untuk memperluas cakupan TOD. Menurutnya, TOD tidak harus terbatas di sekitar stasiun, tetapi juga bisa diperluas ke koridor jalan tol sebagai bagian dari jaringan permukiman masa depan yang terhubung langsung dengan pusat-pusat ekonomi.
Konsep ini, imbuhnya, diharapkan menjadi bagian dari program unggulan nasional dalam penyediaan hunian vertikal yang layak huni, terjangkau, dan terintegrasi dengan sistem transportasi modern.