JAKARTA, JPI — Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) menegaskan bahwa sektor perumahan memegang peranan strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Wakil Menteri PKP, Fahri Hamzah, menyampaikan bahwa program pembangunan perumahan nasional sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam mengatasi kebocoran dan penyimpangan dalam pelaksanaan program.
“Pemerintah mencanangkan program pembangunan 3 juta rumah sebagai komitmen nyata untuk rakyat. Kami menghitung, tiga program utama di sektor perumahan dapat menghasilkan perputaran ekonomi sekitar Rp310 triliun per tahun, yang akan menyumbang 1%–1,3% terhadap target pertumbuhan ekonomi 8%,” ujar Fahri.
Tiga prioritas utama telah ditetapkan pemerintah, salah satunya adalah program renovasi 2 juta rumah, dengan anggaran sekitar Rp43 triliun. Program ini akan menyasar masyarakat yang telah memiliki rumah, khususnya di pedesaan, tetapi membutuhkan renovasi agar layak huni.
Fahri menegaskan, program 3 juta rumah tetap menjadi janji kampanye Presiden yang tidak akan berubah.
“Ini janji kepada rakyat Indonesia yang wajib dilaksanakan. Tidak boleh hilang dari agenda,” tegasnya.
Ia juga mengajak para pengembang untuk terus mendukung suplai perumahan nasional.
“Jangan khawatir, program ini akan tetap berjalan. Saya ingin meyakinkan agar semangat pengembang tidak surut. Barangnya ada, programnya ada,” pungkas Fahri.