TANGERANG, JPI – PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSD) mencatatkan penurunan pendapatan pada Semester I/2025, seiring tantangan pelemahan daya beli dan ketidakpastian ekonomi global. Berdasarkan laporan keuangan, perseroan membukukan pendapatan usaha konsolidasian Rp6,39 triliun, turun 13,02% secara tahunan dibanding Rp7,34 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Pelemahan ini terutama dipengaruhi penurunan penjualan tanah dan bangunan yang terkoreksi 16,2% menjadi Rp5,54 triliun dari sebelumnya Rp6,44 triliun. Dari total tersebut, Rp5,11 triliun berasal dari penjualan rumah tapak, sementara Rp437,67 miliar dari penjualan apartemen (strata title).
Meski begitu, Direktur BSDE, Hermawan Wijaya, optimistis tren pasar properti akan membaik di paruh kedua tahun ini. Optimisme itu didorong kebijakan pemerintah memperpanjang pembebasan pajak pembelian rumah melalui skema PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 100% hingga akhir 2025.
“Stimulus ini membuat pembiayaan properti lebih terjangkau dan daya beli masyarakat meningkat. Dampaknya mulai terlihat, khususnya pada penjualan produk siap huni,” jelas Hermawan, seperti dikutip bisnis.com. Ia menambahkan, kebijakan tersebut diharapkan mampu mempercepat volume penjualan di Semester II/2025.
“Kami percaya stimulus ini akan memperkuat permintaan pasar dan mendorong kinerja penjualan hingga akhir tahun,” pungkasnya.
sumber: Bisnis.com