JAKARTA, JPI – Dewan Pimpinan Pusat Real Estat Indonesia (DPP REI) menyelenggarakan Sosialisasi Kredit Program Perumahan bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) serta Bank Penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan di Ballroom Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Rabu (17/9).
Acara ini dihadiri oleh Menteri PKP, Maruarar Sirait; Sekretaris Jenderal Kementerian PKP, Didyk Choiroel; Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho; jajaran Direksi Bank penyalur KUR perumahan dari Bank BTN, BNI, BRI, dan Nobu; serta seluruh anggota REI dari 35 DPD di seluruh Indonesia.
Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto, dalam sambutannya menegaskan bahwa REI menyambut program Kredit Program Perumahan dengan penuh semangat. “Sosialisasi ini untuk menumbuhkan semangat kita bersama. Kita harus membangun kesadaran bahwa kita adalah tulang punggung dari program ini. Peluangnya saat ini terbuka selebar-lebarnya, baik dari sisi kuota, kebijakan, regulasi baru maupun dana KUR. REI siap menyerap dan bertanggung jawab atas realisasi kuota rumah subsidi dan KUR yang disediakan negara tahun ini,” ujarnya.
Menteri PKP, Maruarar Sirait, menekankan pentingnya serapan yang baik dengan tata kelola yang benar. “Program KUR Perumahan ini dapat membantu menghidupkan ekonomi masyarakat karena ekosistem perumahan melibatkan banyak sektor, mulai dari tukang hingga warung makan dan toko material,” katanya. Ia juga mengumumkan dua agenda besar yang akan dihadiri Presiden RI, yakni akad massal untuk 26.000 konsumen pada 29 September 2025 dan akad massal untuk 50.000 unit rumah pada Desember mendatang, yang akan menjadi akad massal terbesar sepanjang sejarah.
Selain itu, sebanyak 2.500 kontraktor dan perusahaan material di Jawa Barat juga akan mendapat sosialisasi program KUR pada 18 September 2025 di Bandung. Menteri PKP menegaskan bahwa program ini menjadi upaya pemerintah melawan praktik rentenir melalui skema pembiayaan dengan bunga lebih rendah. Pemerintah juga menetapkan bunga rumah subsidi tahun depan tetap 5%.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri PKP juga mengajak anggota REI melakukan gerakan gotong royong penyediaan rumah gratis bagi rakyat Indonesia. Komitmen dana pribadi berhasil terkumpul Rp5,4 miliar, terdiri dari sumbangan Menteri PKP Rp2 miliar, Ketua Umum DPP REI Rp1 miliar, Sekjen DPP REI Rp500 juta, Bendahara Umum REI Rp250 juta, dan kontribusi anggota REI lainnya. “Saya yakin REI berhasil menciptakan kader-kader terbaik,” tambahnya.
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, mengapresiasi kontribusi REI. “Berdasarkan data per 17 September 2025, REI telah menyalurkan 74.011 unit rumah subsidi atau 41,67 persen dari total nasional. Kami mengapresiasi kinerja anggota REI dalam mendukung pembangunan rumah subsidi. BP Tapera juga membutuhkan dukungan penuh dari REI untuk acara akad massal 26.000 unit akhir bulan ini,” jelasnya.
Dalam sesi narasumber, Sekjen Kementerian PKP bersama Direktur Bank BTN dan Direktur Consumer Banking Bank BRI menyampaikan dukungan penuh terhadap program ini. Bank BTN menegaskan dukungan program KUR sebagai penggerak kesejahteraan masyarakat, dengan bunga hanya 5% dan syarat perusahaan minimal beroperasi 6 bulan. Sementara itu, Bank BRI menyampaikan bahwa KUR perumahan diberikan dengan bunga 5% untuk developer dan 6% untuk konsumen, termasuk untuk renovasi dan kepemilikan rumah.
Sebagai informasi, berdasarkan data BP Tapera, realisasi penyaluran program FLPP tahun 2025 per 17 September telah mencapai 177.483 unit secara nasional.